Garangindonesia.com – Hidayatul Mukhlisin Putera Aceh Tamiang kelahiran sekumur 07 Oktober 1998 yang kini sedang menempuh pendidikan sebagai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Fakultas Tarbiyah Kampus Sekolah Tinggi Agama IsIam Aceh Tamiang ( STAI – AT ) menuturkan tentang hari kelahiran Pancasila. Sabtu, (01/06/2024).

Tanggal 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila, dikarenakan pada tanggal 1 Juni 1945 presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno pertama kali menyebut kata “Pancasila” dalam sidang Badang Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Peringatan hari lahirnya Pancasila ini, tentu selain sebagai social memory juga momentum refleksi, bagaimana peran mahasiswa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila khususnya pada Mahasiswa STAI Aceh Tamiang.

Menurut Mukhlis sapaan akrabnya, yang juga merupakan Sekretaris Umum HMI Komisariat STAI Aceh Tamiang. Sangat penting untuk memperingati hari lahirnya Pancasila agar mahasiswa dan masyarakat Indonesia mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila serta dapat dijadikan pandangan hidup. “Hari lahirnya Pancasila juga sangat penting untuk diperingati karena untuk menjaga ideologi Pancasila serta untuk mengetahui sejarah lahirnya Pancasila, karena disisi lain Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup,” Ujarnya.

Sebagai Mahasiswa dan juga kader HMI, Ia berusaha untuk menanamkan ideologi Pancasila sebagai upaya mengajak mahasiswa untuk aktif dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan kampus. “Sebagai mahasiswa tentu banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperingati hari lahirnya Pancasila, seperti mengikuti upacara, mengadakan diskusi-diskusi, serta mengikuti ORMAWA sebagai bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dikarenakan ORMAWA tidak hanya sebagai wadah minat dan bakat mahasiswa, tetapi juga sebagai alat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dalam mahasiwa, khususnya Antropologi itu sendiri,” Ujarnya.

Terakhir ia menegaskan bahwa dalam perkembang zaman yang modern, mahasiswa sebagai agent of change harus berkontrubusi dalam menumbuhkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu juga, Pancasila harus tetap menjadi pandangan hidup meskipun globalisasi dapat membuat nilai-nilai Pancasila menjadi pudar. “Mahasiswa sebagai agent of change harusnya berkontribusi dalam menumbuhkan nilai-nilai Pancasila karena pada zaman modern banyak budaya asing yang disebabkan oleh arus globalisasi membuat nilai-nilai Pancasila terancam pudar. Oleh sebab itu, mahasiswa sebagai agent of change harus berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai Pancasila,” Ujarnya.

“Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap dijaga dan terjaga, serta tetap melekat pada setiap individu bangsa Indonesia,” tutupnya.