Oleh : Ismawati, S.KM
Dr. Irwan Saputra, S.Kep, MKM ( Dosen Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran USK)
Garangindonesia.com – Musim Haji setiap tahunnya membawa jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Di balik momen istimewa ini, terdapat sebuah tantangan yang tak boleh luput dari perhatian cuaca ekstrem di Arab Saudi. Selasa, (04/06/2024).
Jumlah Jemaah haji seluruh Indonesia tercatat 44.795 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas dengan jumlah sekitar 213.320 Jemaah atau sekitar 21 %, Jemaah haji asal Aceh Tahun 2024 akan memberangkatkan 4709 jemaah termasuk petugas haji,dibagi dalam 12 kelompok terbang (kloter).
Tidak hanya lansia adanya Jemaah disabilitas yang harus diperhatikan selama ibadah haji berlangsung, data tersebut terngkum dalam system informasi dan komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Kementrian agama menyebutkan adanya kemudahan (rukhsah) bagi Jemaah lansia dan disabilitas:
Pertama, salat di hotel atau masjid terdekat hotel, solat bagi Jemaah lansia, risiko tinggi dan disabilitas bisa dilakukan dimana saja di Tanah Haram, mereka tetap mendapatkan keutamaan pahala salat sebagaimana di masjidil haram.
Kedua, bagi jamaah yang lansia yang tidak mampu melaksanakan lontar jumrah dapat mewakilkan kepada orang lain dengan syarat si wakil terlebih dulu melemparkan atas namanya sendiri dulu.
Ketiga, mengingat tawaf penuh sesak, Jemaah lansia perlu memilih waktu yang strateis dan kondusif, boleh dengan naik kursi roda dan menggunakan skuter.
keempat, lansia boleh memilih bersaI dengan berjalan kaki, naik kursi roda, atau skuter
TIPS IMAM AL NAWAWI jika suasana sangat ramai dan berdesak-desakan, lebih baik menjaga diri agar tidak terdesak atau tersakiti oleh orang lain.
Tantangan Cuaca Ekstrem Suhu di Arab Saudi saat musim haji bisa mencapai 48 derajat Celcius atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan. Badai pasir bisa terjadi dengan menyebabkan masalah pernapasan dan Udara saat musim haji sangat kering, yang dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi mata.
Menyelenggarakan ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang penuh makna bagi umat Islam. Namun, bagi jamaah haji dengan riwayat penyakit tertentu, perjalanan ini dapat menjadi tantangan tersendiri.
Cuaca ekstrem, kelelahan, dan perubahan pola makan di Tanah Suci dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Beberapa penyakit yang sering kambuh pada jamaah haji usia lanjut Seperti penyakit jantug, stroke, Komplikasi diabetes, seperti hiperglikemia, hipoglikemia, Cuaca ekstrem di Arab Saudi dapat memperburuk kondisi penyakit pernapasan dan Tekanan darah tinggi dapat meningkat karena kelelahan dan dehidrasi.
Mengapa Menjaga Kesehatan Penting?
Cuaca ekstrem dapat menguras energi dan stamina jamaah, Dehidrasi, heatstroke, dan penyakit pernapasan adalah beberapa risiko kesehatan yang mengintai jamaah di Tanah Suci. Menjaga kesehatan dapat membantu mencegah penyakit-penyakit tersebut.
Ibadah haji yang khusyuk dan penuh makna membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, Kesehatan yang optimal memungkinkan jamaah untuk fokus pada ibadahnya tanpa terganggu oleh sakit.
Jamaah yang sehat dan bugar akan merasa lebih puas dan nyaman selama ibadah haji.
Persiapan Sebelum Berangkat,
Melakukan pemeriksaan kesehatan pra-haji : Pastikan jamaah dalam kondisi kesehatan yang baik dan siap untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Mempersiapkan pakaian yang sesuai : Jamaah harus membawa pakaian yang longgar, berwarna terang, dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
Membawa perlengkapan pelindung diri : Gunakan topi, kacamata hitam, dan masker untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari dan debu.
Minum air putih yang cukup : Minum air putih minimal 2 liter per hari, bahkan jika tidak merasa haus.
Mempelajari informasi tentang cuaca : Kenali perkiraan cuaca di Arab Saudi selama musim haji dan pelajari cara-cara untuk tetap aman dalam cuaca panas.
Selama di Tanah Suci : Menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca terik: Sebisa mungkin, hindari beraktivitas di luar ruangan antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Mencari tempat teduh : Manfaatkan tempat teduh yang tersedia, seperti di bawah payung, tenda, atau di dalam ruangan ber-AC.
Menjaga hidrasi : Minum air putih secara teratur, bahkan jika tidak merasa haus. Hindari konsumsi minuman berkafein.
Makan makanan yang sehat : Konsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein untuk menjaga energi dan elektrolit tubuh.
Istirahat yang cukup : Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh tidak kelelahan.
Mandi air dingin : Mandi air dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan menyegarkan tubuh.
Menggunakan obat-obatan : Jamaah yang memiliki kondisi kesehatan tertentu harus membawa obat-obatan yang diperlukan dan menggunakannya sesuai dengan anjuran dokter.
Memantau kondisi kesehatan : Perhatikan kondisi kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala dehidrasi, kelelahan, atau heatstroke.
Peran Petugas Haji : Memperbanyak informasi tentang cuaca: Petugas haji harus memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang perkiraan cuaca kepada jamaah.
Menyediakan tempat teduh dan air minum : Panitia penyelenggara haji harus menyediakan tempat teduh dan air minum yang cukup di berbagai tempat.
Memantau kondisi kesehatan jamaah : Petugas kesehatan harus memantau kondisi kesehatan jamaah secara berkala dan memberikan pertolongan medis jika diperlukan.
Solusi untuk Kenyamanan Jamaah : Jamaah haji perlu diedukasi tentang cara mengatasi cuaca ekstrem, seperti minum air putih yang banyak, memakai pakaian yang longgar dan berwarna terang, dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca terik.
Teknologi dapat digunakan untuk membantu jamaah mengatasi cuaca ekstrem, seperti penggunaan kipas angin portabel dan aplikasi cuaca. Layanan kesehatan perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus dehidrasi, kelelahan, dan heatstroke.
Kesehatan yang optimal akan memungkinkan jamaah haji untuk fokus pada ibadah dengan penuh khusyuk dan penuh makna.
Mari bersama-sama kita doakan agar musim haji 2024 berjalan lancar dan sukses, dan semua jamaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan sehat, nyaman, dan penuh makna! Ingatlah, menjaga kesehatan adalah kunci utama untuk ibadah haji yang lancar dan bermakna. **
Tim Redaksi