Garangindonesia.com – Memasuki musim penghujan, Perusahaan Perkebunan PT. Socfindo Kebun Sei Liput Kabupaten Aceh Tamiang melakukan fogging sebagai langkah pengendalian nyamuk Demam Berdarah Dengeu (DBD). Pengasapan ini di lakukan di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tenggulun, Rabu, (07/08/2024).

Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Socfindo Sei Liput untuk membantu warga terhindar dari penyakit Demam Berdarah, dan sebagai pencegahan dan penanggulangan DBD sejak dini karena pergantian musim rawan akan penyebaran penyakit DBD.

Giat Fogging Bantuan CSR PT. Socfindo Kebun Sei Liput , Pencegahan DBD Untuk Masyarakat

Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran DBD adalah dengan melakukan kegiatan fogging.

Fogging merupakan sebuah teknik pengendalian vector penyakit khususnya nyamuk. Tujuannya adalah untuk membunuh sebagian besar nyamuk yang infektif dengan cepat dan memutus rantai penularan agar risiko penyakit DBD juga menyurun.

Kegiatan fogging ini bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. “ Selain itu kita juga tetap melaksanakan kegiatan 3 M yaitu menguras bak mandi, mengubur barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan menutup tempat-tempat yang bisa digunakan nyamuk berkembang biak, kegiatan ini agar masyarakat terlindungi dan terjaga kesehatannya”, jelas ( Erik Obaza Barus ) Pengurus PT. Socfindo.

Kegiatan ini bentuk Bantuan CSR Penyemprotan Fogging dari PT Socfindo Sei Liput untuk masyarakat sekitar perusahaan dilakukan kegiatan penyemprotan fogging. Tambahnya.

Giat Fogging Bantuan CSR PT. Socfindo Kebun Sei Liput , Pencegahan DBD Untuk Masyarakat

Pentingnya menjaga kesehatan masyarakat sekitar perusahaan merupakan bagian dari hak yang seharusnya ditunaikan. Bahaya DBD mampu memberikan ancaman bagi keselamatan masyarakat. Pungkasnya.

Lanjutnya maka dari itu pihak PT. Socfindo Sei liput menyikapi dengan upaya pengasapan di area perusahaan yang dianggap memiliki potensi terjangkitnya DBD.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu desa atau masyarakat ini untuk mencegah terjadinya penyakit Demam Berdarah. Tutupnya. ()